PEMBENTUKAN KATA DENGAN UNSUR LAIN (I)

Dalam perkembangan bahasa Indonesia dapat dicatat dua hal yang terkait masalah pembentukan kata. Kedua hal tersebut ialah:
Pertama, digunakannya sejumlah kata asli Indonesia sebagai sarana pembentukan kata baru. Misalnya kata-kata: alih, aneka, antar, anti, baku, maha, salah, serba, tata. Kedua, digunakannya sejumlah imbuhan dari bahasa asing dalam pembentukan kata baru. Misalnya kata-kata: eks, ekstra, intra, ko, kontra, non, panca, pasca, pro, pra, purna,super, semi, man, wan, wati.

1.alih
Pembentukan kata baru dengan kata alih memberi makna “memindahkan (transfer)” atau “mengubah”. Penulisannya dipisahkan dari kata berikutnya.
alih bahasa = penerjemahan ????? alih generasi = regenerasi
alih teknologi = transfer teknologi, ??alih tugas = pindah jabatan

2. aneka
Pembentukan kata baru dengan aneka memberi makna “berbagai macam”. Penulisannya dipisahkan dari kata berikutnya.
aneka ria = berbagai kegembiraan
aneka warna = bermacam-macam warna
aneka pertunjukan = berbagai pertunjukan
aneka ragam = berbagai jenis

3. antar
Pembentukan kata baru dengan kata antar memberi makna “di antara lebih dari dua hal”. Penulisannya tidak dipisahkan dari kata berikutnya.
antarbangsa = antara beberapa bangsa
antarpulau = antara pulau
antarkota = antara kota yang satu dengan yang lain
antarras = antara ras yang satu dengan yang lain

4. anti
Pembentukan kata baru dengan kata anti memberi makna “tidak setuju”, ”lawan” atau “musuh”. Penulisannya tidak dipisahkan dari kata berikutnya.
antibiotik = obat untuk menghambat atau menghancurkan bakteri
antipeluru = tahan tembakan dengan peluru
antihamil = pencegah kehamilan
antitank = bersifat dapat melumpuhkan tank

5. baku
Pembentukan kata baru dengan kata baku memberi makna “saling” atau “berbalasan” (resiprokal). Penulisanya disatukan dengan kata berikutnya.
bakuhantam = saling menghantam (berkelahi)
bakutembak = saling menembak
bakupeluk = saling memeluk
bakucium = saling mencium

6. maha
Pembentukan kata baru dengan kata maha memberi makna “sangat” atau “besar”. Penulisannya disatukan dengan kata berikutnya.
mahabintang = orang yang terkenal karena prestasinya (dalam olahraga dll) mahakarya = karya besar, karya gemilang
mahasiswa = orang yang belajar pada perguruan tinggi
mahatahu = teramat tahu
Catatan : Apabila kata itu digunakan untuk Tuhan, harus ditulis dengan huruf besar. Contoh: (Tuhan Yang) Mahatahu, Mahasuci, Mahakuasa. Namun untuk kata esa = tunggal), ditulis terpisah, yaitu (Tuhan Yang ) Maha Esa = amat tunggal.

7. salah
Pembentukan kata baru dengan kata salah memberi makna “keliru”, “tidak benar” atau “kurang tepat”. Penulisannya dipisahkan dari kata berikutnya.
salah sangka = salah mengerti ????????
salah tanggap = salah faham
salah cetak = salah tulisan dalam cetakan??
salah pilih = salah dalam memilih

8. serba
Pembentukan kata baru dengan kata serba memberi makna “semua”, ”seluruh”, atau “belaka”. Penulisannya disatukan dengan kata berikutnya.
serbaada = segala-galanya ada
serbaguna = dapat digunakan untuk segala hal
serbaserbi = bermacam-macam
serbamewah = segalanya mewah

9. tata
Pembentukan kata baru dengan kata tata memberi makna “aturan”, ”susunan”, atau “cara”. Penulisannya dipisahkan dari kata berikutnya.
tata bahasa = gramatika ???tata krama = etiket, adat sopan santun
tata kerja = sistem bekerja ? tata warna = kombinasi warna

10. temu
Pembentukan kata baru dengan kata temu memberi makna “berkumpul untuk”.
Penulisannya dipisahkan dari kata berikutnya.
temu karya = lokakarya,sanggar kerja
temu muka = tatap muka, berhadapan muka
temu duga = tanya jawab antara yang memberi pekerjaan dan yang melamar pekerjaan, wawancara.
temu niaga = pertemuan antara produsen dan pengusaha untuk membicarakan niaga di antara mereka.
Pembentukan kata dengan unsur lain tersebut turut memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Namun, perlu diperhatikan cara penulisannya, yaitu ada yang dipisahkan dan ada pula yang disatukan.
***

Sumber: http://www.indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa29.html

0 komentar:

Posting Komentar