Kaidah Ejaan (Bagian 1)

Dalam bahasa Indonesia terdapat kata dasar, kata berimbuhan (awalan, sisipan, akhiran) kata ulang, dan kata majemuk.

1. Kata dasar ditulis sebagai kesatuan yang berdiri sendiri.
Contoh: sahabat, daerah, datang, pergi, panas, dingin dsb.

2. Imbuhan (awalan atau akhiran) pada kata turunan ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Contoh : bermain, menari, tertawa, dianggap, seorang, biarkan, jumpai dsb.

3. Gabungan kata yang hanya mendapat awalan atau akhiran, awalan atau akhiran itu dituliskan serangkai dengan kata yang bersangkutan saja.

Contoh:
































Gabungan KataBentuk SalahBentuk Benar
tanda tanganbertandatanganbertanda tangan
beri tahumemberitahumemberi tahu
kerja samabekerjasamabekerja sama
sebar luassebarluaskansebar luaskan
ikut sertaikutsertakanikut sertakan

4. Kalau gabungan kata sekaligus mendapat awalan dan akhiran,bentuk kata turunannya harus dituliskan serangkai seluruhnya.
Contoh:










































Gabungan KataBentuk SalahBentuk Benar
tanda tanganditanda tanganiditandatangani
beri tahupemberi tahuanpemberitahuan
simpang siurkesimpang siurankesimpangsiuran
tidak adilketidak adilanketidakadilan
sebar luasmenyebar?luaskanmenyebarluaskan
kurang tahukekurang tahuankekurangtahuan
rumah sakitdirumah sakitkandirumahsakitkan

5. Kata ulang ditulis secara lengkap dengan memakai tanda hubung.
Contoh:


























Bentuk SalahBentuk Benar
jalan2Jalan-jalan
gonta gantiGonta-ganti
ramah tamahramah-tamah
pilah pilihpilah-pilih
simpang siursimpang-siur

Masih banyak kita jumpai penulisan ejaan yang tidak tepat berdasarkan kaidah ejaan. Mungkin karena belum memahami betul caranya atau kurang teliti. Namun, setiap bahasa memiliki kaidah yang harus ditaati bila memakai bahasa resmi tertulis. Mengingat kali ini uraian mengenai kaidah ejaan cukup banyak, sehingga terpaksa dibagi dalam beberapa bagian yang bersambung. Sampai jumpa lagi pada Bagian II.

Sumber: http://www.indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa11.html

0 komentar:

Posting Komentar