Fenomena Korupsi, Stagnasi Pendidikan, dan Degradasi Kebudayaan
Sungguh memprihatinkan kondisi hukum, sosial, politik, dan ekonomi bangsa kita belakangan ini. Berbagai fenomena anomali sosial, politik, dan hukum seolah-olah telah menjadi bagian dari karakter para pemeran berjubah yang menampilkan wajah-wajah palsu. Orkestra pengiringnya pun bernada getir dan perih. Tentu saja, situasi panggung semacam itu menimbulkan beragam respon dari penonton yang memiliki karakter beragam pula. Ada yang puas dan tepuk tangan, ada juga yang mengernyitkan dahi, mengelus dada,...
Gaya Bahasa Dunia Maya dan Kepentingan Berekspresi
Kemajuan teknologi di bidang informasi dan komunikasi, agaknya telah memberikan pengaruh besar terhadap pola dan gaya interaksi umat manusia. Jarak dan luas wilayah komunikasi telah menembus batas dimensi ruang dan waktu. Manusia masa kini tak cukup hanya berkomunikasi secara sosial di dunia nyata, tetapi juga telah jauh merambah berinteraksi secara maya melalui media internet. Tak berlebihan kalau jumlah pengguna internet belakangan ini meningkat tajam. Menurut Direktur Marketing First Media, Dicky...
Mengakrabi Sastra, Membangun Karakter Bangsa
Mengakrabi Sastra, Membangun Karakter Bangsa *)
Oleh: Sawali **)
Sudah lama negeri kita dikenal sebagai negeri yang kaya budaya. Hampir setiap daerah memiliki corak budaya yang khas sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal yang diangkatnya. Dongeng rakyat, misalnya, yang telah lama menjadi bagian dari tradisi sastra lisan, memuat nilai-nilai kearifan lokal yang amat besar manfaatnya untuk memperkuat jati diri bangsa. Demikian juga halnya dengan puisi lama yang terwujud dalam bentuk pantun, gurindam,...
Bahasa Indonesia sebagai Media Pembebasan?

Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia (BI) sudah berusia delapan dekade. Jika dianalogikan dengan usia manusia, BI seharusnya sudah memasuki masa-masa kematangan dan kearifan hidup. Kenyang pengalaman dan sudah banyak merasakan pahit getirnya dinamika hidup. Namun, secara jujur mesti diakui, semakin bertambah usia, BI justru seperti anak-anak yang kehilangan orang tuanya. BI sering dibangga-banggakan sebagai bagian jati diri bangsa, tetapi sekaligus juga sering dinistakan dalam berbagai ranah...
Membangkitkan Kembali Kesadaran Kultural Kita
Entah, produk budaya Indonesia apa lagi yang hendak dicaplok negeri Jiran. Yang pasti, hingga saat ini, sudah ada puluhan produk budaya kita yang nyata-nyata telah diklaim dan dipatenkan oleh sebuah negara kecil yang konon tak pernah merasakan etos perjuangan dan buta kebudayaan itu. Bagaimana tidak? Malaysia tak se-heroik Indonesia dalam berjuang merebut dan mempertahankan eksistensi negara-bangsa. Untuk mempertahankan dan merebut eksistensi negara yang merdeka dan berdaulat penuh, Indonesia mesti...
Tentang Saya
Dalam dunia fiksi lebih dikenal dengan nama Sawali Tuhusetya. Lahir di sebuah dusun, 19 Juni 1964, di daerah Kabupaten Grobogan, salah satu di antara 35 kabupaten di Jawa Tengah yang telah tercitrakan sebagai kawasan yang kering, gersang, dan miskin. Sejak kecil telah berminat dan bercita-cita menjadi guru berkat sugesti yang begitu kuat dari guru-guru SD di kampungnya yang sunyi. Selepas lulus SPG (1983) melanjutkan studi ke IKIP Semarang Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (lulus tahun...
Tentang Bahasa Blog dan Kebebasan Berekspresi

Selalu saja ada yang menarik ketika saya berkunjung ke rumah seorang teman di kompleks dunia maya. Tak hanya isinya yang beragam dan memiliki daya pikat, tetapi juga gaya pengucapannya yang khas dan unik. Saya banyak mendapatkan info dan pengetahuan baru, serta ragam bahasa yang sesuai dengan kepentingan ekspresi mereka. Setahun melakukan aktivitas mengeblog memang terlalu singkat untuk bisa mendeskripsikan, apalagi menyimpulkan, kaitan antara gaya (ragam) pengucapan dan kepentingan ekspresi secara...